Apa Itu Inflasi: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya

Inflasi sering dikenal sebagai kondisi kenaikan harga barang serta jasa secara umum, dalam jangka waktu tertentu. Memasuki new normal, masyarakat memang kembali ramai membicarakan keadaan ekonomi, termasuk kemungkinan terjadinya kondisi ini di Indonesia.
Adanya pandemi yang terjadi secara global di berbagai macam negara menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi juga menjadi macet, sehingga sangat mudah terkena krisis ekonomi. Salah satu efek dari krisis tersebut ialah kenaikan harga di sejumlah sektor.
Pengertian Inflasi
Untuk pengertiannya sendiri, kondisi ini memiliki sejumlah arti bila ditinjau dari KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, BPS atau Badan Pusat Statistik hingga BI atau Bank Indonesia.
Apa itu inflasi? Bila dilihat dalam KBBI, keadaan ini merupakan kemorosotan nilai uang karena begitu cepat dan banyaknya uang yang beredar dan menyebabkan kenaikan harga barang.
Sedangkan, menurut BPS, kondisi ini adalah keadaan perekonomian negara yang membuat kecenderungan kenaikan harga dan jasa dalam waktu panjang karena arus barang dan uang yang tidak seimbang.
Bila dari Bank Indonesia, kondisi ini merupakan keadaan kenaikan harga barang serta jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka tertentu. Tentu saja di masa pandemi seperti sekarang ini, keadaan ini sangat menganggu pemulihan ekonomi.
Penyebab Terjadinya Inflasi
Terjadinya inflasi dapat disebabkan karena berbagai macam faktor seperti:
1. Permintaan yang Semakin Tinggi
Kenaikan harga bisa disebabkan karena minimnya ketersediaan barang serta tidak sepadan dengan permintaan yang terus tinggi. Umumnya, stok barang menipis, sedangkan permintaan terus tinggi.
Akhirnya, stok barang yang tersedia mengalami lonjakan harga. Begitu pula pada bidang jasa, bila terdapat batasan kuota penggunaan, jasa tersebut mengalami kenaikan harga.
2. Biaya Produksi Semakin Meningkat
Inflasi juga bisa disebabkan karena biaya produksi yang meningkat. Jika sektor produksi seperti upah pegawai dan bahan baku mengalami kenaikan, produsen akan menaikkan harga. Ini dilakukan agar pendapatan keuntungan serta kegiatan produksi dapat terus berlanjut dalam jangka panjang.
3. Banyak Sedikitnya Jumlah Uang yang Beredar
Adanya peredaran uang yang tinggi di masyarakat juga dapat menyebabkan kenaikan harga. Hal tersebut disebabkan karena saat jumlah uang di masyarakat mengalami peningkatan, harga barang akan ikut naik.
Bila semakin meningkat daya beli masyarakat, stok barang menjadi semakin menipis dan akhirnya harga barang akan mengalami kenaikan.
Dampak Inflasi
Secara tidak langsung, kondisi ini juga dapat membawa sejumlah dampak untuk perekonomian, seperti:
1. Produsen Memperoleh Keuntungan dari Adanya Kenaikan Harga
Tingginya inflasi mengacu pada kenaikan harga barang dan jasa. Hal ini sebenarnya bisa memberikan dampak positif untuk produsen. Kenaikan tersebut akan menutupi biaya produksi karena harga jual semakin meningkat. Oleh sebab itu keuntungan produsen juga ikut meningkat.
2. Daya Beli Masyarakat Menurun
Inflasi Indonesia juga dapat melemahkan daya beli masyarakat. Lebih-lebih bagi pekerja yang tidak menerima kenaikan gaji. Kondisi ini tentu membuat harga barang serta jasa mengalami kenaikan.
Akhirnya, pengeluaran seseorang menjadi lebih besar, padahal pendapatan tidak naik. Kemudian, daya beli masyarakat menjadi melemah.
3. Mempengaruhi Kemampuan Eksport Negara
Kondisi ini memberi dampak negatif pada ekspor sebuah negara. Penyebabnya adalah biaya ekspor menjadi semakin mahal. Bukan hanya itu, semakin meningkatnya harga produk juga akan mempengaruhi daya saing produk di negara tujuan. Inflasi memang memberikan dampak yang cukup besar bagi pebisnis. Agar dampak ini tidak melebar, sebenarnya kamu bisa membantu UMKM lain.