Mengenali Profil Risiko Pribadi Sebelum Membeli Saham
Mengenali profil risiko pribadi sering dilupakan oleh calon investor terutama pendatang baru. Padahal perannya sangat krusial untuk menentukan apakah saham yang dibeli cocok atau tidak.
Setiap orang memang memiliki sifat berbeda dan target berbeda dalam investasi saham. Jadi belum tentu profil risiko Anda sama dengan teman. Penilaian ini harus dilakukan sendiri berdasarkan kemampuan dan sifat pribadi.
Calon investor tidak boleh membohongi diri sendiri ketika melakukan penilaian ini. Jadi antara target pencapaian, kemampuan, dan pemilihan saham harus relevan satu dengan lainnya.
Apabila hal sederhana tersebut diterapkan maka seseorang bisa lebih bijak ketika melakukan pemilihan. Misalnya teman Anda cocok dengan prospek saham A, namun Anda sendiri belum tentu sesuai menggunakan saham A.
Profil risiko sebenarnya cukup mudah dikalkulasi selama Anda tidak terlalu berlebihan dalam memiliki tujuan dan tetap logis. Ingat, dalam investasi aset keuntungan 10 hingga 20 persen per tahun adalah hasil bagus.
Jadi jangan berharap bisa menggandakan uang dua kali lipat dalam waktu satu tahun menggunakan saham. Memang ada orang yang mampu melakukannya, namun jelas bukan pemula seperti anda.
Ini Cara Mengenali Profil Risiko Pribadi Sebelum Beli Saham
Ketika mengkalkulasi profil risiko Anda wajib memperhitungkan tiga aspek yaitu, kemampuan modal, target, dan kerugian. Ketiganya akan kami jelaskan secara lebih rinci berikut ini.
- Kemampuan Modal
Kemampuan modal dapat dihitung dari pemasukan bulanan dan aset total yang Anda miliki. Apabila pemasukan bulanan hanya sebesar UMR daerah saja dan total aset tidak sampai 1 M harus lebih bijak.
Anda tidak boleh mengalokasikan dana untuk membeli aset terlalu besar setiap bulan. Karena perlu diingat bahwa pembelian aset bukanlah kebutuhan primer yang wajib dipenuhi.
- Target
Target apa yang ingin didapatkan dengan melakukan pembelian saham ini. Apakah untuk mendapatkan profit jangka pendek, atau sebagai tabungan hari tua ketika sudah pensiun nanti.
Jika Anda memiliki target jangka panjang maka banyak waktu bagi saham untuk terus naik. Sedangkan jika memiliki target jangka pendek, maka harus memilih aset yang lebih cair dan volatile.
- Kerugian
Seberapa besar Anda sanggup menanggung kerugian ketika saham yang dibeli mengalami penurunan nilai. Jika Anda tidak takut rugi, artinya aset bervolatilitas tinggi cocok digunakan.
Sedangkan jika investor kurang menyukai penurunan maka aset blue chip adalah pilihan terbaik. Memang hal-hal sepele seperti ini harus diperhitungkan ketika ingin memiliki aset.
Mengenali profil risiko pribadi adalah langkah pertama paling bijak yang perlu dilakukan oleh para investor terutama pendatang baru di dunia saham.
Ketika sudah bisa memahami bagaimana kemampuan diri dalam menghadapi risiko, Anda sudah siap melakukan transaksi saham. Ingat, mengenali profil risiko pribadi terkadang jauh lebih penting dari besarnya modal.