Mitos vs Fakta: 4 Kesalahpahaman Tentang Asuransi

Di Indonesia, tidak banyak orang yang menyadari pentingnya memiliki asuransi untuk perlindungan dari risiko kehidupan dan finansial. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya jumlah masyarakat yang memiliki asuransi dibandingkan dengan populasi Indonesia, yaitu hanya sekitar 1,2 persen. Menurut AAJI, pada tahun 2020 jumlah pengeluaran rata-rata asuransi masyarakat hanya sebesar Rp. 761.760,00. Angka ini tentu saja jauh tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga kita.
Selain rendahnya tingkat penetrasi, pengetahuan masyarakat tentang produk-produk asuransi juga masih kurang. Banyak informasi simpang siur yang beredar seputar asuransi, yang pada akhirnya membuat kita bertanya-tanya tentang kebenarannya. Di artikel kali ini, kita akan membahas tentang mitos vs fakta untuk menghindari kesalahpahaman tentang asuransi.
Mitos vs Fakta Seputar Pertanyaan Tentang Asuransi
1. Harga Premi
Mitos: Premi Asuransi Mahal Harganya
Anggapan ini membuat sebagian besar orang ragu untuk membeli produk asuransi karena merasa premi yang harus dibayarkan terlalu mahal.
Fakta: Harga Premi Relatif tergantung kebutuhan
Faktanya tidak ada premi asuransi yang terlalu mahal jika dibandingkan dengan benefit yang ditawarkan. Pada dasarnya, besaran premi yang harus kita bayarkan setiap periodenya sudah melalui perhitungan oleh perusahaan asuransi dan disesuaikan dengan kebutuhan kita. Selain itu, besaran premi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
- Objek asuransi. Apakah kita mengasuransikan barang mati atau jiwa?
- Jika objek barang mati, maka transportasi untuk membawa barang, kondisi barang, serta harga pasaran barang tersebut akan menjadi pertimbangan.
- Jika objeknya adalah jiwa, maka besarannya dipengaruhi oleh riwayat kesehatan, jenis pekerjaan, usia, dan jenis kelamin nasabah tertanggung
- Jenis polis yang diambil beserta masa pertanggungannya.
Maka dari itu, besaran premi asuransi yang harus dibayarkan bisa dibilang relatif tergantung pada faktor-faktor tersebut. Jadi, tidak bisa kita generalisasikan.
2. Kepemilikan Asuransi
Mitos: Asuransi Hanya untuk Orang Tua
Adanya pemikiran bahwa asuransi hanya untuk mereka yang sudah berusia lanjut dan memiliki risiko kesehatan yang besar.
Fakta: Anak Muda juga bisa Memiliki Asuransi
Asuransi tidak hanya untuk mereka yang berusia lanjut. Faktanya, asuransi justru lebih baik dimiliki saat kita masih muda karena premi yang kita bayarkan akan lebih murah dibandingkan saat kita berusia paruh baya. Saat kita masih muda dan sehat, risiko terjadinya masalah kesehatan dalam waktu dekat jauh lebih kecil. Maka dari itu, memiliki asuransi saat muda akan jauh lebih menguntungkan kita di masa depan.
3. Klaim Asuransi
Mitos: Klaim Asuransi Sulit
Banyak yang meragukan benefit dari asuransi karena menganggap proses klaim akan dipersulit atau ditolak oleh perusahaan
Fakta: Klaim Diberikan Sesuai Ketentuan
Sebelum melakukan klaim, kita perlu memahami dulu ketentuan-ketentuan yang tertera di polis. Saat kita mengajukan klaim, biasanya perusahaan asuransi memiliki beberapa dasar yang dipakai untuk menentukan akan diterima atau ditolak. Salah satu yang berpengaruh adalah ada atau tidaknya pre-existing condition. Pre-existing condition secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai “kondisi yang sudah ada sebelumnya”. Dalam asuransi, kondisi ini memperlihatkan adanya penyakit atau cedera medis yang sudah dialami sebelum menandatangani polis.
Nah, beberapa perusahaan asuransi tidak bisa mengabulkan klaim kita jika kita memiliki pre-existing condition. Jadi, pastikan kita betul-betul membaca dan memahami polisnya sebelum tanda tangan.
Selain itu, proses klaim asuransi saat ini juga lebih mudah yaitu dapat dilakukan secara online. Proses klaim online dapat dilakukan dengan tiga cara sederhana yaitu pengisian data identifikasi nasabah, pemilihan informasi klaim, dan mengunggah informasi tambahan yang dibutuhkan.
4. Tujuan Asuransi
Mitos: Asuransi Sama dengan Tabungan
Asuransi dan tabungan adalah satu hal yang sama. Makanya, tidak perlu asuransi kalau kita sudah memiliki tabungan.
Fakta: Asuransi dan Tabungan adalah hal yang berbeda
Tidak benar bahwa asuransi sama dengan tabungan. Kedua produk keuangan ini sangat berbeda walaupun sama-sama bertujuan mempersiapkan kesejahteraan masa depan.
Beberapa perbedaan antara asuransi dan tabungan antara lain:
- Asuransi bertujuan untuk memberikan proteksi terhadap risiko kehidupan seperti kematian atau masalah biaya kesehatan yang mungkin tidak dapat di cover tabungan; tabungan bertujuan memberikan keamanan dari pengeluaran tak terduga dan dana darurat,
- Asuransi dibayarkan dengan premi rutin yang ditentukan di awal perjanjian polis asuransi; tabungan memiliki setoran yang fleksibel tergantung berapa yang kita sisihkan dan tidak ada komitmen dalam mencapai goals tersebut,
- Dana tabungan dapat diambil kapan saja, sedangkan pada jenis Asuransi tertentu, nilai tunai dapat dicairkan setelah waktu tertentu sesuai ketentuan polis asuransi
Itulah beberapa mitos tentang asuransi yang beredar di masyarakat namun tentu saja tidak benar adanya. Jangan ragu untuk menggali informasi lebih banyak sebelum kita memutuskan membeli produk asuransi. Karena bagaimana pun, asuransi yang tepat adalah yang sesuai dengan kebutuhan kita dan mampu melindungi diri dari risiko hidup di masa depan.