Tips Finansial Sehat Bagi Snowflake Generation

Tips Finansial Sehat Bagi Snowflake Generation

Tips Finansial Sehat Bagi Snowflake Generation

Kini, banyak sekali bermunculan istilah untuk menyebut tiap generasi. Mulai dari gen z, millennial, hingga snowflake generation. Lantas, apa sih sebenarnya arti dari istilah-istilah tersebut?

Dalam ulasan ini, kamu akan mengetahui lebih detail tentang generasi kepingan salju.

Apa itu Snowflake Generation? 

Snowflake generation adalah istilah yang ditujukan untuk menggambarkan generasi masa kini yang memiliki sifat mudah marah, pengguna media sosial, rapuh, dan terlalu dimanja.

Ketika kamu mendengar kata snowflake, yang ada dalam benak mungkin gambaran tentang kepingan salju yang membentuk pola unik, banyak muncul di film-film ketika musim dingin atau sesuatu yang berhubungan dengan Natal serta keindahan alam. Karena terbuat dari salju, maka kepingan ini pun sangat rapuh dan mudah rusak.

Seperti sifat asli dari snowflake yang rapuh, snowflake generation pun digunakan untuk menggambarkan orang yang terlalu sensitif, sangat rentan terhadap pelanggaran, terlalu percaya dan menganggap jika dunia berputar di sekitar mereka dan perasaan mereka saja. Generasi ini dianggap sebagai generasi yang berpikir mereka memiliki hak untuk dilindungi dari pernyataan dan sudut pandang yang berpotensi tidak nyaman atau tidak menyenangkan.

Istilah generasi kepingan salju sebenarnya adalah sebuah sentilan untuk menggambarkan generasi yang terlalu dimanja oleh keluarganya. Sehingga enggan menerima sebuah pertentangan atau sesuatu yang tidak sesuai keinginan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ciri-ciri generasi ini adalah:

  • Mudah tersinggung jika ada suatu perkataan atau perbuatan yang mengusik mereka.
  • Suka mencari perhatian, baik di dunia nyata atau melalui media sosial.
  • Kurang gigih ketika memperjuangkan sesuatu lantaran terbiasa dimanja dan dilindungi.

Tips Mengatur Finansial Sehat untuk Snowflake Generation

Untuk snowflake generation yang terkenal rapuh dan banyak memerlukan healing, ada tips dalam mengatur finansial agar tetap sehat dan tidak habis untuk memenuhi gaya hidup. Inilah tipsnya:

Baca Juga :  5 Cara Lakukan Financial Check Up Demi Kesehatan Keuanganmu

Tentukan Tujuan yang Ingin Dicapai 

Buat financial goal yang ingin dicapai terlebih dahulu. Misal: dalam 5 tahun kedepan, kamu ingin membeli rumah di daerah X seharga 400 juta. Dari tujuan tersebut, kamu akan dapat merancang berapa nominal yang harus dikumpulkan tiap bulannya, baik dari penyisihan uang gaji atau dari investasi.

Bedakan Antara Keinginan dan Kebutuhan

Generasi kepingan salju terkenal begitu rapuh dan selalu memerlukan healing agar tidak stres. Ada banyak cara yang biasanya dilakukan untuk healing. Mulai dari liburan hingga sekadar shopping untuk memuaskan keinginan.

Nah, agar keadaan keuangan tetap sehat tetapi kebutuhan healing bisa terpenuhi, kamu harus mampu membedakan mana saja yang merupakan keinginan sesaat dan mana yang kebutuhan utama.

Misal, kamu ingin membeli sebuah barang di marketplace. Tahan dulu selama satu minggu dan jangan langsung checkout. Jika dalam satu minggu, kamu masih memikirkannya, tahan dan tunggu hingga satu bulan. Di bulan depan masih memikirkan dan memerlukannya, maka kamu bisa membelinya. Itu artinya, barang tersebut benar-benar kamu butuhkan.

Namun, jika di minggu pertama sudah tidak memikirkan barang tersebut, berarti itu hanyalah keinginan sesaat yang bisa membuat kamu boros.

Utamakan Memiliki Tabungan Darurat 

Setelah menentukan tujuan finansial yang akan dicapai, saatnya untuk kamu menyisihkan sebagian dari penghasilan untuk menyiapkan dana darurat. Dana ini nantinya bisa kamu gunakan untuk kebutuhan mendesak. Seperti, berobat, membiayai jika ada kecelakaan, memenuhi kebutuhan dadakan yang tidak terduga, atau hal lainnya.

Tabungan darurat yang harus kamu miliki seminimalnya adalah 6x dari gaji sekarang. Misal, kamu memperoleh gaji sebesar 2 juta rupiah per bulan. Maka, kamu harus mempunyai dana darurat minimal 12 juta.